Kamis, 13 Desember 2012

Resume PBD II Function Tugas Minggu Ke Minggu ke 11



Nim                        : 09390100046 & 09390100045
Nama                     : Arman Budi Mahendra & Suryo Ardianto
Email                      : music.save.mysoul@gmail.com
HP                         : 085645350235
Tugas Mata Kuliah : Pemograman Basis Data II
Materi Konsultasi   : Resume Function
Tugas Minggu Ke   : Minggu ke 11
Nama Dosen          : Titik Lusiani, M.Kom, OCA
Blog Dosen            : http://blog.stikom.edu/lusiani
 
Download http://www.ziddu.com/download/21108603/ResumeFunctionsebelumuas.docx.html

Rabu, 10 Oktober 2012

Resume dan Jawaban Soal Slide


Tugas Resume PBD II ke 2


Anggota 1.
Nim  :09390100046    
Nama : Arman Budi Mahendra

Anggota 2.
Nim :09390100048   
Nama :Suryo ardianto


Tugas Mata Kuliah
      : Pemrograman Basis Data II
Materi Konsultasi        : Practice 2     
Tugas Minggu ke        :  5
Nama Dosen               : Titik Lusiani, M.Kom., OCA
Blog Dosen                 http://blog.stikom.edu/lusiani




link download : http://www.ziddu.com/download/20574248/PBD2resumedanjawaban.docx.html

Rabu, 26 September 2012

Resume PBD II tugas kelompok



Anggota 1.
Nim  
                           : 09390100046           
Nama
                          : Arman Budi Mahendra
Anggota 2.
Nim
                            : 09390100048           
Nama
                          : Suryo Ardiato
Alamat Blog                :  http://ichankichank.blogspot.com/
Tugas Minggu ke
       : Minggu ke-3

Procedure Non Nested Procedure adalah sebuah blok PL/SQL yang dapat berdiri sendiri serta dikompilasi untuk selanjutnya masuk ke dalam skema database. Nama procedure yang dibuat kemudian menjadi objek dengan tipe procedure. Procedure akan dieksekusi pada saat pemanggilan setelah sebelumnya dibuat terlebih dahulu .
Membuat Procedure
      Bentuk umum :
CREATE OR REPLACE PROCEDURE  nama_procedure
            (parameter_1 tipe_data, … ) AS
            variabel_1 tipe_data;
            …
            BEGIN
                        statemen_1;
                        …
            END;
CREATE digunakan untuk membuat procedure baru .
Kita juga dapat membuat sebuah procedure dengan menggunakan beberapa parameter dimana parameter tersebut dideklarasikan setelah kita mendefinisikan nama procedurenya. Parameter pada procedure digunakan sebagai penghubung data antara procedure dengan si pemanggil procedure.
Perlu kita ketahui lebih dahulu, parameter yang terdapat pada Procedure dinamakan Formal Parameter. Sedangkan Parameter yang terdapat pada si pemanggil Procedure adalah Actual Parameter.
Ketika Anda membuat sebuah prosedur atau fungsi, Anda dapat mendefinisikan parameter. Ada tiga jenis parameter yang dapat dideklarasikan:

           
IN parameter, Merupakan Tipe parameter yang didefinisikan pada aktual parameter untuk kemudian ditangkap oleh formal parameter. Kita tidak perlu menuliskan IN untuk mendefinisikan parameter tersebut, karena parameter IN telah didefinisikan secara DEFAULT oleh Oracle.
OUT parameter. Merupakan  tipe parameter pada procedure yang nilainya dapat digunakan oleh si pemanggil procedure dan bisa dibilang OUT parameter merupakan kebalikan dari IN parameter.

            IN OUT parameter. Tipe parameter yang digunakan untuk mengirimkan sebuah nilai ke procedure yang kemudian akan diproses dan dikembalikan kepada si pemanggil procedure.
Replace function digunakan untuk mengubah sebuah pola dari sebuah karakter di dalam sebuah kalimat. Cara kerja dari Replace function adalah mencari pola di dalam kalimat, lalu mengubah pola yang sesuai dengan pola baru.
Secara umum, fungsi dari replace di PL/SQL adalah sebagai berikut :

replace (string, match_string, replace_string);
Parameter dan variable/konstanta bersifat opsional .
Bentuk umum perintah untuk mengeksekusi sebuah procedure :
            EXECUTE nm_procedure(paremeter_1,…);

Function adalah suatu blok PL/SQL yang memiliki konsep sama dengan procedure, hanya saja pada function terdapat pengembalian nilai (return value). Karena function dapat mengembalikan sebuah nilai, function dapat diakses seperti layaknya sebuah variabel biasa.
Bentuk Umum :

CREATE OR REPLACE FUNCTION nama_function (parameter_1, …)
RETURN tipe_data AS
variabel_1 tipe_data;

BEGIN
statemen_1;

RETURN nilai_yang_dikembalikan;
END;



link download materi : http://www.ziddu.com/download/20446935/pbd2tugaskelompok.doc.html

Senin, 02 Januari 2012

PDB pert 12


Resume Pertemuan 12

PERUBAHAN ORGANISASI
Ø  Pandangan thd Proses Perubahan

• Metafora “Air Tenang”
– Lewin’s description of the change process as a break in the organization’s equilibrium state
• Pencairan Status Quo
• Perubahan menjadi keadaan baru
• Pembekuan Kembali keadaan baru untuk menjadi mantap
• Metafora “Arus Jeram”
Keadaan lingkungan yang stabil dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya membuat manager dan organisasi harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.(manage change actively to survive.)

Ø  KekuatanKekuatan Pendorong Perubahan
• External Forces
– Pasar
– Peraturan pemerintah & Undangundang
– Fluktuasi Pasar Tenaga Kerja
– Perubahan Ekonomi
• Internal Forces
– Strategi Organisasi
– Angkatan Kerja Peralatan Baru
– Teknologi
– Sikap Karyawan
Ø  Types of Change
• Structural
–  Changing an organization’s structural components or its structural design
• Technological
      Adopting new equipment, tools, or operating methods that displace old skills and require new ones
• Automation: replacing certain tasks done by people with machines
• Computerization

Ø  People
     Changing attitudes, expectations, perceptions, and behaviors of the workforce
–  Organizational development (OD)
• Techniques or programs to change people and the nature and quality of interpersonal work relationships.


Ø  Managing Resistance to Change
• Why People Resist Change?
– Ketidakjelasan dan ketidakpastian
– Nyaman dengan kebiasaan lama
– Kekhawatiran kerugian pribadi
– Keyakinan bahwa perubahan tidak menguntungkan organisasi
•Pendidikan & Komunikasi
•Partisipasi
• Fasilitas & Dukungan
•Negosiasi
•Manipulasi dan kooptasi
• Seleksi orang yang menerima perubahan
•Paksaan

Ø  Persoalan dlm Perubahan Organisasi
• Perubahan Budaya Organisasi
– Budaya kebal terhadap perubahan
• Pembentukannya membutuhkan waktu yang lama
• Cenderung menjadi berurat dan berakar
– Faktor situasi dalam perubahan budaya:
• Terjadi krisis yg dramatis
• Pergantian Pimpinan
• Organisasinya muda dan kecil
• Budayanya lemah
• Melakukan analisis budaya untuk mengenali unsur budaya yg memerlukan perubahan
• Memberikan penerangan ttg perlunya perubahan budaya organisasi
• Menunjuk kepemimpinan baru yg memiliki visi baru
• Memprakarsai reorganisasi
• Menyampaikan cerita atau ritual baru untuk menyampaikan visi baru
• Mengubah sistim nilai dan pemberian imbalan untuk mendukung nilainilai Baru

Ø  Persoalan dlm Perubahan Organisasi (cont’d)
•  Menangani Stress Karyawan
– Stress
   Adalah tekanan fifik dan psikologis yg dirasakan seseorang ketika menghadapi hambatan, tuntutan atau peluang yg luar biasa dimana hasilnya dianggap tidak pasti dan penting
– How Potential Stress Becomes Actual Stress
• When there is uncertainty over the outcome.
• When the outcome is important.
•  Mengurangi Stress
– Seleksi Karyawan
– Hubungkan dengan Tasks, Duties, and Responsibilities (TDR’s)
– Tinjauan pekerjaan yg realistis
– Improvisasi Komunikasi Organisasi
– Program perencanaan kinerja
– Perencanaan ulang pekerjaan
– Memberikan progam bimbingan konseling
– Program manajemen waktu
– Program pemulihan/kebugaran
•  Membuat Perubahan yg sukses
– Menciptakan pernyataan perubahan yg dapat dipahami.
–Berkomunikasi secara jujur
– Partisipasi karyawan sebanyak mungkin .
– Menghormati keprihatinan karywan thd perubahan tetapi juga mendorong karyawan untuk lebih fleksibel.
– Menyingkirkan yg menolak perubahan.
• Menghubungkan masa kini & masa depan.
• Membuat cara hidup sbg pelajaran.
• Aktif mendukung & mendorong peningkatan dan perubahan.
• Memastikan tim yg beragam.
• Membangun dan memperdalam kepercayaan.
• Memadukan teknologi

PDB pert 11


Resume Pertemuan 11     
BUDAYA ORGANISASI
Ø  Budaya Organisasi
• Budaya Organisasi
Merupakan nilai-nilai & norma yg dianut & dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dg lingkungan di mana organisasi tsb menjalankan kegiatannya
• Budaya organisasi
Merupakan “apa yg dirasakan, apa yg diyakini, & apa yg dijalani” oleh sebuah organisasi.

Ø  Macam Budaya
• Budaya dominan
–  Mengungkapkan nilainilai inti yg dianut bersama oleh mayoritas   anggota organisasi.
• Sub Budaya
–  Budaya yang dimiliki dan dirancang oleh departemen/pemisahan geografis
• Nilai inti
–  Budaya dominan ditambah dengan nilainilai tambahan yg dimiliki oleh suatu departemen

Ø  Fungsi Budaya
• Budaya sebagai pembatas peran yg membedakan antara organisasi yg satu dg yg lainnya
• Memberikan identitas tertentu bg anggotanya
• Membangun komitmen dan stabilitas sistem sosial
• Sbg mekanisme kontrol perilaku individu dalam organisasi.

Ø  Pendekatan Perubahan Budaya (Paul Bate)

1. Pendekatan agresif (Aggressive approach);
Perubahan budaya dengan menggunakan pendekatan kekuasaan, nonkolaboratif, membuat konflik, sifatnya dipaksakan, sifatnya winlose, unilateral dan menggunakan dekrit. Menurut Schein disebut pendekatan structural karena mencabut akarakar budaya yang ada.

2. Pendekatan jalan damai (Conciliative approach);
Perubahan budaya dilakukan secara kolaboratif, dipecahkan bersama, winwin, integratif dan memperkenalkan budaya yang baru terlebih dahulu sebelum mengganti budaya yang lama

3. Pendekatan korosif (Corrosive approach);
Perubahan budaya yang dilakukan dengan pendekatan informal, evolutif, tidak terencana, politis, koalisi dan mengandalkan networking. Budaya lama sedikit demi sedikit dirusak dan diganti dengan budaya baru

4. Pendekatan indoktrinasi (Indoctrinative approach);
Pendekatan yang bersifat normatif dengan menggunakan program pelatihan dan pendidikan ulang terhadap pemahaman budaya yang baru.

Ø  5 Tahap Perubahan Budaya (Paul Bate)

1. Deformative (Tahap gagasan perubahan) yaitu perubahan budaya belum benarbenar terjadi, baru sebatas gagasan yang menegaskan bahwa perubahan budaya perlu dilakukan. Pada tahap ini biasanya terjadi shock therapy dan mendramatisir pemaparan perlunya perubahan budaya .

2. Reconsiliative (Tahap dukungan gagasan perubahan) yaitu Adanya dukungan berbagai pihak terhadap gagasan perubahan budaya. Pada tahap ini terjadinya negosiasi terhadap pelaku budaya baik dari pihak inisiator atau pendorong perubahan maupun pihak yang tidak setuju perubahan budaya

3. Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya komunikasi yang intensif terhadap kesepakatan yang diperloleh pada tahap sebelumnya untuk menciptakan komitmen.�� proses sosialisasi & edukasi

4. Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil pemikiran, pembahasan dan diskusi tentang budaya baru. Pelaksanaan ini terdapat 2 (dua) bentuk:
– personal enactment (masingmasing individu melakukan tindakan yang memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka)
collective enactment (para pelaku budaya secara bersamasama memecahkan persoalan cultural yang selama ini masih menggantung)

5. Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya) yaitu saat membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga budaya yang dulunya invisible menjadi visible bagi semua anggaota organisasi. Mempertahankan Budaya
• Seleksi
• Manajemen puncak
• Sosialisasi
– Pra kedatangan
– Keterlibatan
– Metamorfosis

Resistensi Budaya
a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi tentang pengingkaran komitmen perusahan kepada karyawan untuk tetap mempertahankan lingkungan kerja yang kondusif
b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya kekhawatiran, stres, depresi dan takut terhadap dampak perubahan yang akan terjadi
c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi bahwa perubahan budaya hanya rekayasa sebagian orang dan tidak sungguhsungguh serta hanya untuk kepentingan sebagian pihak saja
d. Culture of selfinterest (Mementingkan diri sendiri); Munculnya sikap dan perilaku mementingkan diri sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan.
e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya perasaan saling curiga terhadap sesama mitra kerja (horizontal) dan kepada eksektufi (vertical)
f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya perubahan sosial akibat perubahan gaya kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang lama.

Bentuk reaksi
a. Active acceptance yaitu karyawan menerima apa adanya perubahan budaya
b. Selective reinvention yaitu karyawan mencoba mendaur ulang beberapa elemen budaya lama seolaholah menjadi budaya baru
c. Reinvention yaitu secara umum karyawan enggan melakukan perubahan
d. General acceptance yaitu karyawan mau menerima perubahanmeski tidak sepenuhnya. Ada beberapa yang ditolal dengan asumsi budaya lama lebih cocok
e. Dissonance yaitu karyawan mengalami keraguan antara menerima dan menolak perubahan
f. General rejection yaitu secara umum karyawan menolak perubahan meski perubahan masih diterima dengan alasan budaya lama tidak lagi kondusif
g. Reinterpretation yaitu secara umum karyawan mencoba menginterpretasikan perubahan dan menyesuaikan diri
h. Selective reinterpretation yaitu karyawan menginterpretasikan kembali beberapa komponen budaya dan menolak sebagian yang lain
i. Active rejection yaitu karyawan serta merta menolak perubahan budaya